Anggapan bahwa produksi sperma pria tak pernah berhenti selama hidupnya merupakan suatu kesalahan. Sebagaimana wanita, pria juga punya waktu bilogis yang bisa membatasi tubuhnya dalam memproduksi sperma.
Sebuah penelitian tentang kesuburan pria menemukan adanya kaitan antara kualitas sperma dengan umur pria. Seiring bertambahnya usia pria maka kualitas dan volume spermanya akan menurun.

Selain itu, sebuah penelitian yang dilansir dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology juga menemukan bahwa pria yang menjalani program bayi tabung akan mengalami kesulitan mempunyai anak akibat bertambahnya usia pria tersebut.

Penelitian lain menyebutkan pria dan wanita sama-sama berisiko memiliki anak abnormal. Makin tua, risiko pria memiliki anak abnormal makin meningkat. Seiring waktu mutasi acak pada sperma makin menumpuk dan suatu saat akan lepas sehingga mengakibatkan anak mengalami autisme, skizofrenia, dan penyakit lainnya.
Semua penelitian tersebut bukan menjadi tolak ukur kesuburan bagi semua pria. Masih ada beberapa pria yang sudah lanjut usia namun masih tetap bisa memiliki keturunan. Buktinya, pria berusia 96 tahun bernama Ramajit Raghav dari India mampu memiliki keturunan di usianya yang terbilang sangat tua ini.

Menurut Ramajit, rahasia kesuburannya adalah rutin mengonsumsi sayuran dan kacang almon serta melakukan hubungan seks tiga kali dalam semalam. Kebiasaan ini memiliki dampak positif terhadap kualitas sperma.
Penelitian terbaru menunjukkan kerusakan DNA yang menumpuk dalam sperma bisa dicegah dengan asupan yang tinggi zinc, antioksidan, folate, vitamin C, dan vitamin E.
Pada tahun 2009 penelitian di Australia menemukan bahwa ejakulasi harian mampu mengurangi risiko kerusakan DNA sperma pada kebanyakan pria, namun juga menyebabkan beberapa pria mengalami kerusakan pada DNA.


Sumber: intisari-online.com


0 comments:

Post a Comment

Design by Tips HAmil